Desa Coklat Bali merupakan salah satu destinasi yang cukup populer beberapa waktu belakangan ini. Setiap harinya, spot wisata satu ini terus ramai dikunjungi para wisatawan dari berbagai belahan dunia. Lokasi agrowisata tersebut berada di wilayah Tabanan.
Uniknya, Desa Coklat ini didirikan sejak terjadinya Covid pada tahun 2020 lalu. Tujuan utama dari pendiriannya adalah untuk mengembangkan merek produk CAU Chocolate. Penjualannya memang sempat menurun drastis ketika pandemi melanda seluruh dunia.
Ada Hal Menarik Apa Saja di Desa Coklat Bali?
Tujuan utama pengembang mendirikan destinasi wisata satu ini adalah untuk memperkenalkan produk cokelat ke pasar lokal. Sebelumnya CAU hanya menargetkan pasar luar negeri saja. Namun kini pemasarannya dilakukan kepada konsumen terdekat, khususnya di wilayah Tabanan Bali.
Tentu saja ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan pada destinasi wisata satu ini. Diantaranya adalah mengenal lebih jauh perihal buah cokelat yang menjadi komoditas utama perusahaan satu ini. Tapi tidak hanya itu saja, pengelola juga akan mengajak pengunjung untuk mempelajari cara menanam coklat.
Kemudian hal ini dilanjutkan dengan pengajaran mengenai cara pengolahan bahan dasar coklat tersebut hingga menjadi makanan yang siap makan atau dibungkus ke rumah masing-masing. Uniknya cara pengolahan di Desa Coklat Bali ini tidak menggunakan mesin canggih.
Semuanya dilakukan dengan cara yang sangat sederhana alias tradisional. Jadi buah coklat yang tersedia akan dibuat menjadi powder atau bubuk. Kemudian diolah menjadi minuman atau olahan makanan lainnya.
Kesederhanaan yang diajarkan pada destinasi wisata ini terbilang sukses. Saat ini ada banyak sekali wisatawan yang berkunjung ke dalamnya. Tidak hanya wisatawan domestik saja, ada banyak juga wisatawan mancanegara yang berkunjung ke dalamnya.
Harga Tiket Masuk di Desa Coklat Bali
Berdasarkan informasi yang kami dapat, harga tiket masuk ke destinasi satu ini dibanderol mulai harga Rp 35.000 per orang. Tarif ini hanya berlaku sebagai tarif masuk saja. Namun harga tersebut diberikan kepada mereka yang datang sebagai rombongan.
Misalnya anak sekolah dengan jumlah rombongan minimal 20 orang, atau komunitas lainnya. Untuk biaya pengolahan dan pembuatan coklat tentu berbeda lagi. Untuk paket tur pendek pengolahan coklat (short chocolate tour), pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp 100.000.
Paket ini berisikan :
- Berkeliling ke kebun di Desa Coklat
- Belajar melakukan pembibitan tanaman coklat
- Melihat langsung pengolahan bahan baku di pabrik coklat
- Percobaan membuat coklat sederhana.
Sedangkan untuk tur panjang, pengunjung harus membayar biaya tiket masuk sebesar Rp 500 ribu per orang. Tentu saja paket lengkap ini menyajikan opsi wisata yang jauh lebih lengkap. Diantara opsi yang bisa dipilih tersebut adalah :
- Berkeliling ke semua wilayah Desa Coklat
- Melakukan pembibitan tanaman coklat
- Melihat pengolahan bahan pabrik coklat
- Mempelajari budaya penanaman coklat di Bali
- Melihat proses penanaman coklat
- Melihat dan membuat coklat secara langsung
Jika kamu kebetulan sedang berkunjung ke wilayah Tabanan, mengunjungi destinasi wisata satu ini merupakan sebuah keharusan. Kami jamin Desa Coklat Bali ini akan memberikan sensasi yang berbeda untuk liburanmu.
Note : Apabila anda membutuhkan kendaraan atau transportasi untuk berlibur di Bali, Bali Bija Car Rental solusi tepat untuk anda.
Hubungi : 081338362376
Whatsapp : 081338362376
