Daya tarik Japanese Ship Wreck Point sudah begitu populer di kalangan wisatawan lokal maupun asing. Bangkai kapal sudah terpecah menjadi beberapa bagian. Bagian haluan kapal menghadap ke arah laut.
Beberapa potongan bangkai kapal terbenam 15 hingga 20 meter saja dari bibir pantai. Sementara, bagian haluan kapal Jepang ini terletak sekitar 50 hingga 60 meter dari area bibir pantai. Wisatawan yang berkunjung umumnya melakukan snorkeling untuk menyusurinya.
Sejarah Japanese Ship Wreck Point
Japanese Shipwreck Amed history menyimpan cerita yang unik sekaligus berkesan. Banyak sejarawan yang beranggapan bahwa bangkai kapal ini hanyalah pelengkap dari Liberty Wreck. Mengingat di daerah Tulamben USAT Liberty Wreck map begitu terkenal.
Meski ukurannya tidak terlalu besar, bangkai kapal ini sayang untuk dilewatkan ketika wisatawan menyelam di area Amed. Tidak banyak informasi akurat yang tersebar tentang bangkai kapal Jepang ini.
Namun, terdapat informasi mengatakan bahwa bangkai kapal berasal dari kapal patroli Jepang yang sudah tenggelam selama Perang Dunia II. Dari segi desain dan bentuk toilet kapal, karakteristiknya sangat mirip dengan kapal patroli milik angkatan laut Jepang.
Toilet yang berada di atas kapal kondisinya masih tampak sempurna. Keseluruhan panjang kapal kira-kira berukuran sekitar 20 meter. Dari bibir pantai, lokasi bangkai kapal hanya berjarak beberapa meter saja.
Lokasi dan Cara Menuju Japanese Ship Wreck Point

Lokasi bangkai lebih tepatnya ada di sebuah desa kecil bernama Banyuning. Desa tersebut masih berada di kawasan Amed, Bali. Selama beberapa tahun kebelakang, kawasan Amed berubah menjadi kawasan yang banyak didatangi wisatawan.
Sebenarnya ada sekitar 7 desa yang berada di sepanjang garis pantai Amed. Banyuning merupakan salah satu desa yang menawarkan kegiatan wisata menarik bagi wisatawan. Titik bangkai kapal ada di pantai Teluk Banyuning sehingga bisa dilihat dengan snorkeling.
Bangkai kapal ini berada di kedalaman 2 hingga 12 meter. Wisatawan yang ingin mengeksplorasi lebih banyak hal bisa melakukan penyelaman lebih dalam. Ada banyak biota laut yang tinggal di bangkai kapal.
Dari Teluk Jemeluk, wisatawan perlu berkendara sekitar 15 menit menuju Teluk Banyuning. Terdapat rambu yang jelas saat wisatawan berkendara ke arah pantai. Sementara, lokasi bangkai kapal Jepang ini memiliki tanda berupa pelampung hitam (berjumlah 1-2).
Sebenarnya akses menuju pantai tidak membutuhkan biaya sama sekali alias gratis. Meski begitu, ada beberapa pemandu lokal yang menawarkan jasa menuju lokasi bangkai menggunakan perahu.
Keunikan Japanese Ship Wreck Point
![]()
Penasaran dengan bentuk bangkai kapal Jepang ini? Wisatawan bisa mengeksplorasi banyak hal ketika mengunjunginya. Selain struktur kapal yang masih terlihat, keindahan biota laut yang hidup di sekitarnya juga sangat indah.
1. Struktur Kapal yang Masih Terlihat
Meski sudah puluhan tahun terdampar di dasar laut Banyuning, struktur kapal masih terlihat dengan jelas. Potongan-potongan kapal sudah terlapisi dengan kerang dan biota laut yang indah.
Ada beberapa bagian kapal yang masih terlihat dengan jelas. Destinasi wisata ini sangat cocok untuk pecinta sejarah maritim yang tertarik dengan sia-sia peninggalan Perang Dunia II. Struktur kapal masih bisa diamati secara jelas.
2. Rumah Baru bagi Ekosistem Laut
Melihat beberapa ulasan Japanese Ship Wreck Point, ada banyak wisatawan yang memuji keindahan ekosistem lautnya. Bangkai kapal ini berubah menjadi rumah baru untuk berbagai spesies laut.
Meliputi karang otak, karang digitata, kipas laut, hingga dendronephthya. Ekosistem tersebut menarik banyak spesies ikan untuk berdatangan. Mulai dari ikan panji, ikan kupu-kupu, hingga ikan damselfish.
Jika menyelam lebih dalam, wisatawan berkesempatan melihat ratusan ikan mas laut dengan warna yang menarik. Biasanya ikan-ikan mas laut yang mengelilingi bangkai kapal Jepang ini mempunyai warna merah dan fuchsia.
3. Spot Fotografi Laut yang Menarik
Gambar Japanese Ship Wreck Point menunjukkan keindahan bawah laut yang menakjubkan. Oleh karena itu, banyak fotografer yang memilih tempat ini untuk memotret sisa-sisa sejarah dan keindahan laut.
Struktur kapal yang masih terlihat berpadu sempurna dengan warna-warni karang. Selain itu, ada banyak ikan tropis yang menarik untuk difoto. Fotografer berkesempatan untuk menangkap momen-momen spektakuler dari bawah laut.
Di waktu yang tepat, cahaya sinar matahari bisa menembus ke dasar laut. Pencahayaan ini tentu membantu fotografer untuk mendokumentasikan suasana yang ada di sekitar bangkai kapal. Foto yang berhasil tertangkap menunjukkan nilai estetika yang luar biasa.
4. Sensasi Petualangan saat Menyelam
Jumlah wisatawan yang tertarik dengan Japanese Shipwreck Amed snorkeling terbilang sangat banyak. Saat menyelam, wisatawan dapat merasakan sensasi petualangan yang unik ketimbang titik selam lainnya.
Untuk pemula, wisatawan sebaiknya memilih area selam yang lebih dangkal. Sementara untuk profesional, wisatawan bisa mencoba area penyelaman yang lebih bervariasi. Kesempatan menyelam semacam ini tentu menjadi pengalaman menjelajah yang berkesan.
Japanese Shipwreck dan Boga Wreck sama-sama menawarkan sensasi petualangan yang menyenangkan untuk wisatawan. Dari bawah laut, wisatawan dapat menyaksikan bentuk bangkai kapal yang berbeda dengan pemandangan dari bagian permukaan laut.
5. Japanese Ship Wreck Point Tujuan Diving dan Snorkeling Internasional
Japanese Ship Wreck Point Bali sudah sejak lama terkenal sebagai destinasi snorkeling dan diving kelas dunia. Tidak sedikit wisatawan asing yang datang khusus ke Bali untuk merasakan pengalaman menyelam di area bangkai kapal Jepang ini.
Lokasinya cukup mudah untuk diakses oleh penyelam pemula maupun profesional. Kondisi perairannya relatif tenang sehingga tidak membahayakan penyelam pemula. Berkat kepopulerannya, pariwisata Bali semakin harum di mata wisatawan asing.
Waktu yang Tepat untuk Menyelam
Japanese Ship Wreck Point sebenarnya bisa dikunjungi sepanjang tahun karena letaknya yang masih terlindungi. Namun, penyelam yang datang berkunjung ada baiknya datang ketika musim kemarau. Sekitar bulan April sampai dengan November.
Kondisi dasar laut yang berlumpur mempengaruhi tingkat visibilitas penyelam. Bagi pecinta fotografi, waktu yang tepat untuk berburu foto keindahan laut yakni ketika pagi atau sore hari. Kedalaman bangkai yang cukup dangkal akan terasa terik ketika siang.
Lokasi bangkai kapal cukup rentan terhadap ombak sehingga wisatawan perlu hati-hati ketika berkunjung. Jangan sampai datang ke lokasi bangkai kapal ketika kondisi ombak terlalu besar. Hal ini bisa membahayakan wisatawan.
Fasilitas yang Tersedia di Sekitar Lokasi Bangkai Kapal
Merujuk pada beberapa Japanese Ship Wreck Point reviews yang tersebar di situs internet, fasilitas yang tersedia terbilang lengkap. Penduduk desa setempat bahkan menyediakan kafe, penyewaan alat snorkeling, hingga area parkir untuk wisatawan.
Selain itu, akomodasi di sekitar area bangkai kapal juga sangat lengkap. Terdapat beberapa restoran dan hotel yang siap menampung wisatawan. Selama berwisata, wisatawan tidak perlu kesusahan mencari tempat makan maupun penginapan.
Fasilitas di sekitar sangat cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan kapal Jepang ini selama beberapa hari. Wisatawan bisa mengeksplorasi setiap sisi bangkai kapal selama beberapa hari.
Jelajahi Setiap Sudut Wisata di Bali dengan Mobil Sewaan
Keindahan Japanese Ship Wreck Point sangat layak untuk dikunjungi oleh wisatawan. Terlebih bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan kegiatan menyelam. Selain menawarkan histori, bangkai kapal juga menjadi ekosistem baru bagi beragam biota laut.
Perjalanan darat dari bandara atau penginapan menuju lokasi bangkai kapal bisa ditempuh menggunakan mobil sewaan. Layanan rental mobil Bali menyediakan beragam armada yang siap menemani wisatawan.
Ingin berkunjung ke lokasi bangkai kapal Jepang ini tanpa ribet? Pilih saja layanan sewa mobil dari Bali Bija Car Rental! Harga sewanya masih terjangkau sehingga cocok untuk wisatawan yang berlibur di Pulau Bali.